Code Switching atau Code Mixing?

Code Switching atau Code Mixing?

Sebenanya perbedaan antara
code switching, code mixing, loan word, borrowing word itu apa sih
….

Itulah pertanyaan dari seorang mahasiswa yang ingin tahu beda antara beberapa istilah linguistik “code-switching, code-mixing, loan word, dan borrowing word”.

Sebenarnya perbedaan mendasar antara code switching (alih kode) dan code mixing (campur kode) berada pada tataran jumlah kata atau satuan lingualnya penggunaan bahasa tersebut.

Code Mixing (campur kode)
Misalnya:
kalimat : This morning I hantar my baby tu dekat babysitter tu lah

Berdasarkan contoh ini terjadi campur kode (code mixing) karena penutur mencampurkan kedua bahasa (code) dalam satu kalimat. Pada campur kode berarti ada bahasa yang dominan dipakai, misal di atas dominan menggunakan bahasa Inggris. Pidato pejabat misalnya dominan bahasa Indonesia namun disisipi sesekali dengan bahasa asing agar terlihat lebih keren atau berterima.

Campur kode ini dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Campur kode ke dalam (innercode-mixing):
Campur kode yang bersumber dari bahasa asli dengan segala variasinya (formal, baku, informal, tidak baku)
2. Campur kode ke luar (outer code-mixing): campur kode yang berasal dari bahasa asing.

Latar belakang terjadinya code switching dapat dibagi dua, yaitu
1. sikap (attitudinal type), latar belakang sikap penutur
2. kebahasaan(linguistik type), latar belakang keterbatasan bahasa, sehingga ada alasan identifikasi peranan, identifikasi ragam, dan keinginan untuk menjelaskan atau menafsirkan.

Wujud campur kode ini bisa:
1. penyisipan kata,
2. menyisipan frasa,
3. penyisipan klausa,
4. penyisipan ungkapan atau idiom, dan
5. penyisipan bentuk baster (gabungan pembentukan asli dan asing).

Alih Kode (code switching)

Sementara alih kode (code switching) memang penutur mengalihkan bahasa yang digunakannya. Misalnya pada jawaban yang diberikan kemarin diawali dengan bahasa Indonesia. Namun karena perkiraan Hetty sebagai mitra tutur memahami bahasa Inggris akhirnya dialihkan ke bahasa Inggris. (biar keliatan keren juga kali he 2x)
Alih kode ada dua jenis: 1 alih kode ekstern (Misal Inggris ke Indo), 2. alih kode intern (misal bahasa Jawa Ngoko ke Kromo).

Jadi perbedaan prinsipil antara code switching dan code mixing begitu. Code mixing terjadi ketika penutur mencampurkan/menyisipkan kata-kata asing (other code) dalam bahasa yang dominan digunakannya, ya termasuk penggunaan istilah asing agar nampak intelek.
Sementara code switching, penutur mengganti bahasa yang digunakannya ke code yang lain (termasuk ragam) karena pertimbangan (1) lawan bicara. (2) penutur sendiri, (3) hadirnya penutur ketiga (misal orang Jawa sama orang Jawa terus datang orang ketiga dari Sumatra maka mereka alih kode ke bahasa Indonesia), (4) menimbulkan rasa humor, atau (5) meningkatkan gengsi.

Hal yang sama dari code switching dan code mixing, ya keduanya lazim terjadi dalam masyarakat multilingual dalam menggunakan dua bahasa atau lebih. Perbedaannya alih kode (code switching) terjadi antara bahasa yang digunakan masih memiliki otonomi masing-masing, dilakukan dengan sadar, dan disengaja, karena sebab-sebab tertentu, sementara campur kode (code mixing) terjadi pada suatu kode utama atau kode dasar yang digunakan memiliki fungsi dan otonomi, sedangkan kode yang lain yang terlibat dalam penggunaan bahasa tersebut hanyalah berupa serpihan (pieces) saja, tanpa fungsi dan otonomi sebagai sebuah kode. Unsur bahasa lain hanya disisipkan pada kode utama atau kode dasar. Sebagai contoh penutur menggunakan bahasa Indonesia dalam peristiwa tutur menyisipkan unsur bahasa Minang, sehingga tercipta bahasa Indonesia keminang-minangan.

Thelander membedakan alih kode dan campur kode, apabila dalam suatu peristiwa tutur terjadi peralihan dari satu klausa suatu bahasa ke klausa bahasa lain disebut sebagai alih kode. Tetapi apabila dalam suatu peristiwa tutur klausa atau frasa yang digunakan terdiri atas klausa atau frasa campuran (hybrid clauses/hybrid phrases) dan masing-masing klausa atau frasa itu tidak lagi mendukung fungsinya sendiri maka disebut campur kode.

Sementara fenomena “borrowing word and loan word” biasa dikenali dalam istilah penerjemahan. Teknik borrowing ini biasanya dilakukan penerjemah ketika ia mengalami kesulitan dalam menemukan padanan atau bisa juga istilah tersebut telah baku misal status quo seringkali tidak diterjemahkan.

Semoga lebih mudah dipahami ya…

27 thoughts on “Code Switching atau Code Mixing?”

  1. thanks, ngebantu banget buat bikin skripsi. baca buku sociolinguistic yang tebelnya minta ampun masih gak ngerti, tapi dengan liat website ini jadi ngerti.

  2. it’s so great….
    it makes me more undestand about the differences between code switch and mix.
    thanks a lot

  3. Dalam khidpan every day mrupakn hal wjar terjadi code switching aw code mixing… itulah fenomena kebahsaan yg dgnya hidup trsa berwarna, bisakah dlam stiap artikelx dicantumkan refrensix agr kita jadi enak dpatkan info lebih lanjut n artikel tema2 kbhsaan yg lain jg sprti analisis perbandingan 2 bahsa ibu dan tujuan (yg di pelajri), dan analisis error jg bhasa antara dua bhasa (al-marhaliya/wustho/bainiyah)..

  4. mr
    klw sy mw bikin proposal ttg code mixing, baiknya cerpen ,lagu atau novel yg diteliti ya?

  5. masyaallah…pengen yg lebih banyak lagi referensi ttg code switcing n code mix pasalnya nih judul thesis gue..the use of code switching and code mixing in bilingual class…bisa bantuin g yah???
    nyusun thesisnya…nih kayaqnya ahli linguistic banget

  6. saya ingin tanya kalau lagu2 pop indonesia seperti saat ini boy band and girl band itu kan menggunakan 2 bahasa. nah menurut anda sebagian besar menggunakan code switching atau code mixing. karena kalau menurut saya ke 2 ny digunakan tinggal melihat ciri2nya saja sesuai dengn teori yg ad. tapi ada yg berpendapat bahwa itu code mixing yg beralasan karena pendengarnya org indonesia. tapi saya masih bersikeras dgn code switching karena lirik lagu yg dibuat itu dengan menggunkan bahasa ing n indonesia ada tujuannya dan disengaja sesuai teori yg di atas jg. bagaimana menurut anda???

  7. itu kan pebedaan antara code switching, and code mixing, bagaimana dengan , borrowing ?

  8. Terimakasiiiihh, sangat membantu memahami cs&cm. bisa dilanjutttt nih nulis skripsinyaaah. 😁

  9. Thank you, Sir. When I finished read, baru sadar kalo ini tulisannya one of my favourite lecturers.

Leave a reply to Lina Cancel reply